Pidato Pengukuhan Prof. Dr. Sri Retno Dwi Ariani, S.Si, M.Si.

Gambar Produk
Judul Buku : Pidato Pengukuhan Prof. Dr. Sri Retno Dwi Ariani, S.Si, M.Si., "FITOKIMIA TUMBUHAN NUSANTARA: Agen Bioaktif dalam Inovasi Hijau untuk Kemasan Ramah Lingkungan" (preorder)
Author : Prof. Dr. Sri Retno Dwi Ariani, S.Si, M.Si.
Publisher : UNS Press
Bulan / Tahun Terbit : Agustus / 2025
Panjang x Lebar Buku : 14,8 x 21 cm
Kertas : Digital (PDF)

ABSTRACT SINGKAT :
Indonesia, sebagai negara megabiodiversity peringkat kedua dunia dalam hal keanekaragaman hayati, menyimpan potensi luar biasa sebagai sumber senyawa bioaktif. Dalam pidato pengukuhan Guru Besar ini, saya memperkenalkan inovasi Edible Bioactive Packaging (EBP), yaitu kemasan serupa plastik yang dapat dimakan dan mengandung senyawa bioaktif. Produk ini berbahan dasar kitosan dari limbah kulit udang, diadisi senyawa bioaktif dari ekstrak koro benguk, minyak atsiri kayu manis (MAKM) dan minyak atsiri serai dapur (MASD). Inovasi ini merupakan wujud nyata pemanfaatan fitokimia tumbuhan nusantara sebagai agen bioaktif dalam inovasi hijau untuk kemasan masa depan ramah lingkungan. EBP hadir untuk menjawab permasalahan kemasan plastik konvensional yang sulit terurai secara alami, dengan waktu degradasi mencapai 100-500 tahun tergantung jenisnya. Penelitian membuktikan, penambahan ekstrak koro benguk, MAKM dan MASD pada EBP berbasis kitosan, secara signifikan meningkatkan aktivitas antioksidan dan antibakterinya. Pada awalnya, EBP berbasis kitosan memiliki aktivitas antioksidan kategori sedang serta antibakteri E. coli dan S. aureus kategori sedang dan lemah. Setelah dikembangkan menjadi EBP berbasis kitosan–koro benguk–MAKM dan EBP berbasis kitosan–koro benguk–MASD, bioaktivitasnya meningkat hingga memiliki aktivitas antioksidan kategori sangat kuat serta antibakteri E. coli dan S. aureus kategori kuat. Edible Bioactive Packaging yang telah dihasilkan, sangat prospektif untuk memperpanjang umur simpan makanan dan memberikan manfaat fungsional sebagai antioksidan dan antibakteri alami. Pemanfaatan bahan baku lokal seperti koro benguk, kayu manis, dan serai dapur mendukung hilirisasi serta mendorong pertumbuhan industri agro yang berkelanjutan dan bernilai tambah. Selain menciptakan produk fungsional yang ramah lingkungan, inovasi ini juga mendukung agenda nasional di bidang green technology. Proses produksi yang terstandarisasi serta kontinuitas bahan baku menjadi kunci keberhasilan hilirisasi dan industrialisasi . Penelitian ini telah diintegrasikan dalam kegiatan pendidikan di Prodi S1 dan S2 P.Kimia FKIP UNS. Mahasiswa tidak hanya memperoleh pemahaman teoritis, namun juga terlibat langsung dalam eksplorasi dan pemanfaatan senyawa bioaktif melalui Project-Based Learning pada mata kuliah Kimia Organik Bahan Alam, Penelitian Kimia, Kolokium Kimia, Biokimia Lanjut dan Kimia Industri. Hasil penelitian juga diimplementasikan dalam kegiatan pengabdian kepada masyarakat melalui pembinaan UKM dalam bidang introduksi TTG seperangkat alat distilasi uap-air, teknik ekstraksi dan standarisasi mutu minyak atsiri. Mahasiswa juga terlibat dalam kegiatan pembinaan terhadap UKM sehingga aspek edukatif dan pemberdayaan masyarakat dapat berjalan secara sinergis. Pendampingan ini menjadi bentuk nyata hilirisasi hasil riset dan jembatan antara dunia akademik dan dunia usaha. Inovasi kemasan bioaktif ramah lingkungan berbasis sumber daya lokal ini merepresentasikan sinergi nyata Tri Dharma Perguruan Tinggi melalui integrasi kegiatan pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat. Dengan sinergi antara dunia akademik, industri, dan kebijakan nasional, riset ini menjadi langkah nyata menuju Indonesia Emas 2045 yang berdaulat, maju, adil dan makmur.