Pidato Pengukuhan Prof. Dr. Ir. Sumani, M.Si.

Gambar Produk
Judul Buku : Pidato Pengukuhan Prof. Dr. Ir. Sumani, M.Si., "REVITALISASI KEARIFAN LOKAL PRANATA MANGSA DI ERA PERUBAHAN IKLIM DAN KEMAJUAN TEKNOLOGI" (preorder)
Author : Prof. Dr. Ir. Sumani, M.Si.
Publisher : UNS Press
Bulan / Tahun Terbit : Agustus / 2025
Panjang x Lebar Buku : 14,8 x 21 cm
Kertas : Digital (PDF)

ABSTRACT SINGKAT :
Banyak orang menilai kearifan lokal Pranata Mangsa pada masa sekarang sudah ketinggalan jaman seiring dengan pesatnya kemajuan teknologi. Hal ini diperkuat lagi dengan berlangsungnya perubahan iklim dengan berbagai indikatornya (ketidakpastian musim, pergeseran pola hujan, dsb) yang sangat berdampak terhadap bidang pertanian Jaman dulu Pranata Mangsa dibuat berdasar hasil pencermatan, penandaan, dan pencatatan peristiwa-peristiwa alam yang terjadi di lingkungan hidup, dalam jangka waktu panjang. Tanda-tanda alam yang terjadi digunakan sebagai acuan penentuan kegiatan. Sebagai contoh, hasil pencermatan lingkungan sebagai tanda akan segera datang musim penghujan, jika di lingkungan lahan sudah muncul serangga laron, ada yang menandai munculnya tumbuhan liar semacam talas, ada juga yang menandai trubusnya pohon randu alas. Jika tanda-tanda tersebut muncul maka petani akan bersegera menyiapkan keperluan-keperluan tanam menyambut datangnya musim penghujan sebagai awal musim tanam ke satu (MT-1). Keteraturan musim yang disusun di dalam Pranata Mangsa pada masa sekarang sering terganggu dengan berlangsungnya perubahan iklim. Logika sederhananya jika pada jaman dulu tanda-tanda kejadian alam bisa dicermati dan diamati serta dicatat sebagai pedoman musim, mestinya kejadian-kejadian alam yang terjadi pada masa sekarang bisa diamati, dianalisis melalui pemanfaatan kemajuan teknologi, untuk merevisi pola tanam dalam Pranata Mangsa. Kemajuan teknologi yang banyak tersedia di berbagai sektor kehidupan memfasilitasi pencermatan berbagai kondisi lingkungan, seperti teknologi digital di bidang forecasting yang bisa dimanfaatkan untuk mengetahui neraca air di suatu wilayah, yang dalam kurun waktu tertentu bisa diperoleh data surplus air atau deficit air, sebagai informasi penentuan masa tanam dan pemilihan jenis tanaman. Ada juga teknologi digital untuk mengetahui indeks kekeringan SPEI (Standardized Presipitation Evaporation Index) yang menghasilkan info kondisi kekeringan dalam periode waktu tertentu dalam satu tahun, penting sebagai dasar penentuan masa tanam. Informasi-informasi hasil analisis kondisi lingkungan tersebut bisa diintegrasi ke kalender tanam Pranata Mangsa, melalui penyesuaian kejadian cuaca lokal yang pada masa sekarang berlangsung sangat spesifik lokasi. Prinsipnya, kearifan lokal yang sudah ada perlu direvitalisasi melalui integrasi teknologi modern yang banyak dikuasai oleh kaum muda. Diharapkan melalui integrasi tersebut bisa didapatkan instrumen yang adaptif terhadap perubahan iklim , sekaligus memitigasi dampaknya.