Pidato Pengukuhan Prof. Dr. Dewi Kusuma Wardani, M.Si.
Judul Buku : Pidato Pengukuhan Prof. Dr. Dewi Kusuma Wardani, M.Si., "INOVASI AKADEMIK HIJAU DALAM MENDUKUNG PEMBANGUNAN EKONOMI BERKELANJUTAN" (preorder)
Author : Prof. Dr. Dewi Kusuma Wardani, M.Si.
Publisher : UNS Press
Bulan / Tahun Terbit : Agustus / 2025
Panjang x Lebar Buku : 14,8 x 21 cm
Kertas : Digital (PDF)
ABSTRACT SINGKAT :
Perilaku manusia dalam mengelola sumber daya hayati harus menjaga keseimbangan aspek ekonomi, sosial dan lingkungan untuk mendukung keberlanjutan lingkungan. Pembangunan berkelanjutan tidak semata-mata berorientasi pada pertumbuhan ekonomi yang tinggi, tetapi juga mempertimbangkan keadilan sosial serta pelestarian lingkungan alam. Komitmen terhadap pembangunan ekonomi berkelanjutan diwujudkan melalui adopsi Sustainable Development Goals (SDGs) utamanya dalam SDG 8 (pekerjaan layak dan pertumbuhan ekonomi), SDG 9 (industri, inovasi, dan infrastruktur) dan SDG 12 (konsumsi dan produksi yang berkelanjutan). Komitmen institusi dalam mendukung target SDGs dan tanggung jawab sosial mentransformasikan perguruan tinggi yang berorientasi pada pembangunan ekonomi berkelanjutan melalui inovasi akademik hijau. Inovasi akademik hijau tidak hanya menciptakan teknologi hijau, tetapi juga membangun kesadaran masyarakat dan pelaku usaha dalam memanfaatkan sumber daya dengan efisien, penggunaan bahan baku ramah lingkungan, meminimalkan limbah, memanfaatkan kembali sumber daya yang digunakan, dan mendaur ulang limbah yang mencemari lingkungan. Pelaksanaan inovasi akademik hijau berpotensi meningkatkan pasar ekspor dengan penggunaan bahan baku pewarna alami yang tidak merusak lingkungan. Melalui produksi berkelanjutan, dibutuhkan pemahaman, kesadaran, sikap dan perilaku ekonomi yang mendukung keberlanjutan lingkungan. Peran pendidikan ekonomi adalah mengedukasi, memotivasi, melakukan pendampingan dan mendorong pelaku ekonomi dalam melakukan produksi maupun konsumsi yang bertanggung jawab terhadap keberlanjutan lingkungan. Penguatan kerjasama inovasi akademik hijau memerlukan kolaborasi transdisipliner dari akademisi, masyarakat, pemerintah, sektor usaha dan media (penta helix). Diantaranya program pendampingan UMKM batik berpewarna alami berhasil mengurangi limbah yang mencemari lingkungan, meningkatkan kualitas produk, memperluas akses pasar, dan meningkatkan pendapatan.
Author : Prof. Dr. Dewi Kusuma Wardani, M.Si.
Publisher : UNS Press
Bulan / Tahun Terbit : Agustus / 2025
Panjang x Lebar Buku : 14,8 x 21 cm
Kertas : Digital (PDF)
ABSTRACT SINGKAT :
Perilaku manusia dalam mengelola sumber daya hayati harus menjaga keseimbangan aspek ekonomi, sosial dan lingkungan untuk mendukung keberlanjutan lingkungan. Pembangunan berkelanjutan tidak semata-mata berorientasi pada pertumbuhan ekonomi yang tinggi, tetapi juga mempertimbangkan keadilan sosial serta pelestarian lingkungan alam. Komitmen terhadap pembangunan ekonomi berkelanjutan diwujudkan melalui adopsi Sustainable Development Goals (SDGs) utamanya dalam SDG 8 (pekerjaan layak dan pertumbuhan ekonomi), SDG 9 (industri, inovasi, dan infrastruktur) dan SDG 12 (konsumsi dan produksi yang berkelanjutan). Komitmen institusi dalam mendukung target SDGs dan tanggung jawab sosial mentransformasikan perguruan tinggi yang berorientasi pada pembangunan ekonomi berkelanjutan melalui inovasi akademik hijau. Inovasi akademik hijau tidak hanya menciptakan teknologi hijau, tetapi juga membangun kesadaran masyarakat dan pelaku usaha dalam memanfaatkan sumber daya dengan efisien, penggunaan bahan baku ramah lingkungan, meminimalkan limbah, memanfaatkan kembali sumber daya yang digunakan, dan mendaur ulang limbah yang mencemari lingkungan. Pelaksanaan inovasi akademik hijau berpotensi meningkatkan pasar ekspor dengan penggunaan bahan baku pewarna alami yang tidak merusak lingkungan. Melalui produksi berkelanjutan, dibutuhkan pemahaman, kesadaran, sikap dan perilaku ekonomi yang mendukung keberlanjutan lingkungan. Peran pendidikan ekonomi adalah mengedukasi, memotivasi, melakukan pendampingan dan mendorong pelaku ekonomi dalam melakukan produksi maupun konsumsi yang bertanggung jawab terhadap keberlanjutan lingkungan. Penguatan kerjasama inovasi akademik hijau memerlukan kolaborasi transdisipliner dari akademisi, masyarakat, pemerintah, sektor usaha dan media (penta helix). Diantaranya program pendampingan UMKM batik berpewarna alami berhasil mengurangi limbah yang mencemari lingkungan, meningkatkan kualitas produk, memperluas akses pasar, dan meningkatkan pendapatan.