Pidato Pengukuhan Prof. Dono Indarto, dr., M.Biotech.St, Ph.D., AIFM.

Gambar Produk
Judul Buku : Pidato Pengukuhan Prof. Dono Indarto, dr., M.Biotech.St, Ph.D., AIFM., "PERBAIKAN METABOLISME PADA GANGGUAN METABOLIK OVERWEIGHT DAN PENYAKIT OBESITAS MENUJU GENERASI INDONESIA SEHAT" (preorder)
Author : Prof. Dono Indarto, dr., M.Biotech.St, Ph.D., AIFM.
Publisher : UNS Press
Bulan / Tahun Terbit : Agustus / 2025
Panjang x Lebar Buku : 14,8 x 21 cm
Kertas : Digital (PDF)

ABSTRACT SINGKAT :
Overweight dan penyakit obesitas merupakan masalah kesehatan masyarakat dengan prevalensi yang meningkat secara signifikan baik di tingkat global maupun nasional. Indeks Massa Tubuh (IMT) 25–29,99 kg/m² termasuk kategori overweight dan IMT ≥30 kg/m² termasuk obesitas. Sebanyak 103 juta penduduk dunia yang berusia di atas 5 tahun mengalami overweight dan 988 juta penduduk mengalami obesitas pada tahun 2020. Menurut data World Obesity Federation, prevalensi orang dewasa dengan overweight dan obesitas adalah 25% dan 9%, sedangkan menurut data Survei Kesehatan Indonesia tahun 2023, prevalensi orang dewasa dengan overweight dan obesitas adalah 28,95% dan 46,9%. prevalensi overweight dan obesitas di Indonesia lebih tinggi pada wanita dewasa yaitu 15,3% dan 31,2%. Faktor penyebab overweight dan obesitas bersifat multifaktorial, mencakup faktor biologis seperti gangguan hormonal dan genetik, faktor psikologis seperti stres, serta faktor lingkungan seperti pola makan tinggi kalori dan kurangnya aktivitas fisik. Konsumsi gula yang tinggi, terutama minuman manis, menjadi faktor risiko overweight dan obesitas. Masyarakat Indonesia mengkonsumsi gula melebihi rata-rata global. Pola makan tinggi garam, lemak jenuh, serta rendah konsumsi buah dan sayur juga merupakan faktor risiko overweight dan obesitas. Selain itu, konsumsi makanan ultra-olahan secara berlebihan telah terbukti meningkatkan risiko obesitas sentral pada anak dan dewasa. Strategi manajemen overweight dan obesitas meliputi intervensi diet, aktivitas fisik, perubahan perilaku, serta farmakoterapi. Banyak jenis diet yang sudah diuji secara ilmiah tetapi tidak ada satupun diet terbaik untuk menurunkan berat badan dalam jangka waktu lama. Diet rendah kalori dan rendah karbohidrat yang diikuti dengan defisit kalori sebesar 500-750 Kkal/hari terbukti efektif tetapi cukup banyak individu yang tidak patuh dengan jenis diet ini. Secara patofisiologis, overweight dan obesitas terjadi akibat ketidakseimbangan antara asupan energi dengan pengeluaran energi. Secara umum dari teori yang berkembang, penyebab obesitas disebabkan oleh tiga hal, yaitu konsumsi makanan yang tinggi, pengeluaran energi yang rendah, dan aktivitas fisik yang rendah. Terdapat dua teori dasar dalam menjelaskan patogenesis obesitas, yaitu Energy Balance Model (EBM) yang menekankan kelebihan asupan kalori, dan Carbohydrate-Insulin Model (CIM) yang menjelaskan hipersekresi insulin akibat asupan karbohidrat tinggi sebagai pemicu peningkatan penyimpanan lemak dalam tubuh. Jaringan adiposa menghasilkan berbagai adipokin seperti leptin dan dipeptidil peptidase 4 (DPP4) yang memainkan peran penting dalam regulasi berat badan dan metabolisme tubuh. Pada penderita obesitas, kadar leptin sering ditemukan dalam kadar yang tinggi namun tubuh mengalami resistensi leptin yang menyebabkan disregulasi rasa kenyang. DPP4 yang diekspresikan oleh jaringan adiposa juga memiliki hubungan erat dengan peningkatan inflamasi pada jaringan adiposa dan berhubungan dengan peningkatan IMT. Beberapa inovasi riset yang telah dilakukan dalam manajemen berat badan pada gangguan metabolik overweight dan penyakit obesitas. Hasil inovasi riset menunjukkan bahwa penurunan kadar glukosa darah dan aktivitas spesifik DPP4 yang mengkonsumsi buah sebelum makan nasi dengan dan tanpa jumping jack setelah makan belum sesuai harapan. Temuan penting dalam riset ini adalah konsumsi buah setelah makan dapat menurunkan kadar glukosa puasa dan setelah makan dan jumping jack dapat menurunkan aktivitas spesifik DPP4. Penelitian lanjutan dilakukan terkait konsumsi buah dengan indeks glikemik rendah, sedang, dan tinggi sebelum dan sesudah makan karbohidrat pada penderita diabetes dengan berat badan normal dan overweight. Hasil riset menunjukkan bahwa konsumsi buah dengan IG rendah, sedang dan tinggi sebelum dan sesudah makan karbohidrat dapat menurunkan kadar glukosa darah puasa penderita diabetes. Selanjutnya, peningkatan kadar insulin dan fungsi sel-sel β pankreas pada penderita diabetes dengan konsumsi buah IG rendah tidak terpengaruh urutan makannya. Konsumsi buah dengan IG sedang dan tinggi lebih meningkatkan kadar insulin dan fungsi sel-sel β pankreas pada penderita diabetes. Penulis juga melanjutkan riset konsumsi buah pada orang dewasa sehat dengan gangguan metabolik overweight dan obesitas serta obesitas sentral. Secara keseluruhan, hasil riset ini menegaskan bahwa konsumsi buah sebelum makan karbohidrat selama 30 hari meningkatkan rasa kenyang, menurunkan lingkar pinggang dan kadar leptin. Inovasi lebih lanjut adalah pembuatan minuman herbal kombinasi bunga telang dan sari jeruk lemon (Litrusia). Hasil riset menunjukkan bahwa minuman herbal Litrusia dapat menurunkan berat badan, lingkar pinggang dan kadar trigliserida. Hasil riset ini mudah-mudahan dapat diimplementasikan ke masyarakat Indonesia umumnya dan individu dengan overweight dan obesitas khususnya agar menjadi generasi yang sehat di tahun mendatang.