Pidato Pengukuhan Guru Besar Prof. Dr. Sri Yamtinah, M.Pd.
Judul Buku : Pidato Pengukuhan Guru Besar Prof. Dr. Sri Yamtinah, M.Pd. "Technology-Based Assessment dalam Pembelajaran Kimia: Transformasi Menuju Pembelajaran yang Lebih Responsif dan Adaptif”." (preorder)
Author : Prof. Dr. Sri Yamtinah, M.Pd.
Publisher : UNS Press
Bulan / Tahun Terbit : Januari / 2025
Panjang x Lebar Buku : 14,8 x 21 cm
Kertas : Digital (PDF)
ABSTRACT SINGKAT :
Informasi dan teknologi komunikasi di abad ke-21 telah mengubah cara manusia belajar dan bekerja. Penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa budaya sosial telah berevolusi akibat peningkatan penggunaan teknologi digital, yang mempengaruhi cara sekolah memfasilitasi pembelajaran dan penilaian. Metode paper & pencil test telah lama digunakan dalam asesmen pendidikan, namun memiliki keterbatasan signifikan yang menghambat efektivitasnya. Pendekatan ini cenderung berfokus pada hasil akhir dan kurang mengeksplorasi proses berpikir siswa, seperti yang terlihat pada soal pilihan ganda yang lebih mengukur hafalan daripada keterampilan berpikir kritis, serta soal esai yang rawan bias penilaian akibat interpretasi pengajar. Fase Web-Based Assessment menandai perubahan signifikan dalam pelaksanaan asesmen pendidikan, dengan teknologi internet sebagai elemen utama yang memungkinkan aksesibilitas dan fleksibilitas yang lebih besar dalam asesmen. Platform berbasis web memfasilitasi pengelolaan, penyampaian, dan evaluasi soal secara real-time, memungkinkan pendidik untuk memantau hasil dan menganalisis data siswa secara langsung. Transformasi asesmen dilakukan dengan penerapan Artificial Intelligence (AI) untuk penilaian otomatis soal esai, khususnya dalam pembelajaran kimia. Dengan bantuan teknologi Natural Language Processing (NLP), AI mampu menganalisis jawaban siswa secara otomatis, menilai akurasi dan kedalaman jawaban, serta memberikan skor yang adil dan konsisten. Sebagai contoh, dalam soal mengenai kesetimbangan kimia, AI dapat mengevaluasi apakah argumen siswa mengenai prinsip Le Chatelier benar, dengan mendeteksi penalaran konseptual dan mengidentifikasi kesalahan seperti miskonsepsi terkait pengaruh suhu atau tekanan. Integrasi AI ini juga memungkinkan pemetaan profil siswa yang lebih mendalam, dengan menganalisis pola jawaban untuk mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan siswa.
Author : Prof. Dr. Sri Yamtinah, M.Pd.
Publisher : UNS Press
Bulan / Tahun Terbit : Januari / 2025
Panjang x Lebar Buku : 14,8 x 21 cm
Kertas : Digital (PDF)
ABSTRACT SINGKAT :
Informasi dan teknologi komunikasi di abad ke-21 telah mengubah cara manusia belajar dan bekerja. Penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa budaya sosial telah berevolusi akibat peningkatan penggunaan teknologi digital, yang mempengaruhi cara sekolah memfasilitasi pembelajaran dan penilaian. Metode paper & pencil test telah lama digunakan dalam asesmen pendidikan, namun memiliki keterbatasan signifikan yang menghambat efektivitasnya. Pendekatan ini cenderung berfokus pada hasil akhir dan kurang mengeksplorasi proses berpikir siswa, seperti yang terlihat pada soal pilihan ganda yang lebih mengukur hafalan daripada keterampilan berpikir kritis, serta soal esai yang rawan bias penilaian akibat interpretasi pengajar. Fase Web-Based Assessment menandai perubahan signifikan dalam pelaksanaan asesmen pendidikan, dengan teknologi internet sebagai elemen utama yang memungkinkan aksesibilitas dan fleksibilitas yang lebih besar dalam asesmen. Platform berbasis web memfasilitasi pengelolaan, penyampaian, dan evaluasi soal secara real-time, memungkinkan pendidik untuk memantau hasil dan menganalisis data siswa secara langsung. Transformasi asesmen dilakukan dengan penerapan Artificial Intelligence (AI) untuk penilaian otomatis soal esai, khususnya dalam pembelajaran kimia. Dengan bantuan teknologi Natural Language Processing (NLP), AI mampu menganalisis jawaban siswa secara otomatis, menilai akurasi dan kedalaman jawaban, serta memberikan skor yang adil dan konsisten. Sebagai contoh, dalam soal mengenai kesetimbangan kimia, AI dapat mengevaluasi apakah argumen siswa mengenai prinsip Le Chatelier benar, dengan mendeteksi penalaran konseptual dan mengidentifikasi kesalahan seperti miskonsepsi terkait pengaruh suhu atau tekanan. Integrasi AI ini juga memungkinkan pemetaan profil siswa yang lebih mendalam, dengan menganalisis pola jawaban untuk mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan siswa.