Partisipasi Anak dalam Pembangunan Ruang Publik Ramah Anak: Perspektif Collaborative Governance (Konsep, Teori, dan Kasus) (preorder)
Judul Buku : Partisipasi Anak dalam Pembangunan Ruang Publik Ramah Anak: Perspektif Collaborative Governance (Konsep, Teori, dan Kasus) (preorder)
Author : Sri Yuliani, dkk.
Publisher : UNS Press
Harga : Rp 0
ISBN : 978-602-397-965-3 & 978-602-397-951-6 (PDF) &
Bulan / Tahun Terbit : September / 2024
Jumlah Halaman : 372 halaman
Panjang x Lebar Buku : 16 x 25 cm
Kertas : Digital (PDF) & HVS (70 gsm)
Sinopsis :
Ruang terbuka hijau dan ruang publik yang aman dan inklusif dan dapat diakses, terutama bagi anak-anak, perempuan, orang lanjut usia, dan penyandang disabilitas menjadi salah satu tujuan pembangunan global atau Sustainable Development Goals (SDGs) nomor sebelas Sustainable cities and communities. Ruang publik bagi anak bukan sekadar tempat bermain tetapi juga ruang untuk mengisi masa kanak-kanak dengan aktivitas rekreasi dan kreasi yang bermanfaat bagi pengembangan diri anak. Oleh karena itu pembangunan ruang publik bagi anak idealnya tidak hanya dirancang menurut persepsi orang dewasa (pemerintah, dunia usaha dan masyarakat) namun juga mengakomodir suara dan aspirasi anak sehingga terbangun ruang publik yang sesuai dengan apa yang menjadi kebutuhan anak. Namun, anak-anak sering diabaikan dalam tahapan pembangunan, khususnya di tahap perencanaan pembangunan. Anak-anak dipandang tidak memiliki kapasitas intelektual dan kemampuan untuk berkontribusi pada perumusan kebijakan terkait kepentingan mereka sendiri. Buku ini memaparkan peran penting partisipasi anak dalam pembangunan ruang publik ramah anak. Sebagai contoh kasus diangkat peran serta Forum Anak dalam pembangunan ruang publik untuk anak di Kota Surakarta. Pemilihan Kota Surakarta sebagai lokasi riset dengan pertimbangan kota ini dinilai sebagai salah satu kota penyelenggara terbaik program Kota Layak Anak (KLA). Partisipasi anak dikaji dari bentuk dan level partisipasi, proses pemberdayaan melalui penguatan kapasitas partisipasi anak, dan peran aktor atau stakeholder yang berkontribusi dalam pengembangan partisipasi anak. Berdasarkan kajian ini selanjutnya dikembangkan model tata kelola kolaborasi antar aktor di kelembagaan pemerintah, masyarakat dan bisnis (collaborative governance) untuk meningkatkan partisipasi aktif anak dalam pembangunan ruang publik ramah anak. Penekanan pada pendekatan collaborative governance menjadi sangat penting karena faktor yang memengaruhi partisipasi anak dalam pembangunan tidak hanya bersumber dari aspek-aspek internal seperti kapasitas anak tapi juga dukungan dari lingkungan dan aktor-aktor atau stakeholder di kelembagaan governance. Melalui pendekatan collaborative governance yang inklusif dan partisipatif, buku ini mengajak pembaca untuk memahami pentingnya mendengarkan suara anak dan mengakomodir kebutuhan mereka dalam keseluruhan tahapan pembangunan ruang publik. Sinergitas antar aktor governance dapat menciptakan lingkungan yang mendukung partisipasi aktif anak dalam pembangunan kota yang inklusif, ramah anak, dan berkelanjutan. Untuk itu buku ini diharapkan dapat menjadi panduan bagi pembuat kebijakan, praktisi perlindungan hak anak, akademisi, dan semua pihak yang berkepentingan dengan isu hak partisipasi anak dalam pembangunan.
Author : Sri Yuliani, dkk.
Publisher : UNS Press
Harga : Rp 0
ISBN : 978-602-397-965-3 & 978-602-397-951-6 (PDF) &
Bulan / Tahun Terbit : September / 2024
Jumlah Halaman : 372 halaman
Panjang x Lebar Buku : 16 x 25 cm
Kertas : Digital (PDF) & HVS (70 gsm)
Sinopsis :
Ruang terbuka hijau dan ruang publik yang aman dan inklusif dan dapat diakses, terutama bagi anak-anak, perempuan, orang lanjut usia, dan penyandang disabilitas menjadi salah satu tujuan pembangunan global atau Sustainable Development Goals (SDGs) nomor sebelas Sustainable cities and communities. Ruang publik bagi anak bukan sekadar tempat bermain tetapi juga ruang untuk mengisi masa kanak-kanak dengan aktivitas rekreasi dan kreasi yang bermanfaat bagi pengembangan diri anak. Oleh karena itu pembangunan ruang publik bagi anak idealnya tidak hanya dirancang menurut persepsi orang dewasa (pemerintah, dunia usaha dan masyarakat) namun juga mengakomodir suara dan aspirasi anak sehingga terbangun ruang publik yang sesuai dengan apa yang menjadi kebutuhan anak. Namun, anak-anak sering diabaikan dalam tahapan pembangunan, khususnya di tahap perencanaan pembangunan. Anak-anak dipandang tidak memiliki kapasitas intelektual dan kemampuan untuk berkontribusi pada perumusan kebijakan terkait kepentingan mereka sendiri. Buku ini memaparkan peran penting partisipasi anak dalam pembangunan ruang publik ramah anak. Sebagai contoh kasus diangkat peran serta Forum Anak dalam pembangunan ruang publik untuk anak di Kota Surakarta. Pemilihan Kota Surakarta sebagai lokasi riset dengan pertimbangan kota ini dinilai sebagai salah satu kota penyelenggara terbaik program Kota Layak Anak (KLA). Partisipasi anak dikaji dari bentuk dan level partisipasi, proses pemberdayaan melalui penguatan kapasitas partisipasi anak, dan peran aktor atau stakeholder yang berkontribusi dalam pengembangan partisipasi anak. Berdasarkan kajian ini selanjutnya dikembangkan model tata kelola kolaborasi antar aktor di kelembagaan pemerintah, masyarakat dan bisnis (collaborative governance) untuk meningkatkan partisipasi aktif anak dalam pembangunan ruang publik ramah anak. Penekanan pada pendekatan collaborative governance menjadi sangat penting karena faktor yang memengaruhi partisipasi anak dalam pembangunan tidak hanya bersumber dari aspek-aspek internal seperti kapasitas anak tapi juga dukungan dari lingkungan dan aktor-aktor atau stakeholder di kelembagaan governance. Melalui pendekatan collaborative governance yang inklusif dan partisipatif, buku ini mengajak pembaca untuk memahami pentingnya mendengarkan suara anak dan mengakomodir kebutuhan mereka dalam keseluruhan tahapan pembangunan ruang publik. Sinergitas antar aktor governance dapat menciptakan lingkungan yang mendukung partisipasi aktif anak dalam pembangunan kota yang inklusif, ramah anak, dan berkelanjutan. Untuk itu buku ini diharapkan dapat menjadi panduan bagi pembuat kebijakan, praktisi perlindungan hak anak, akademisi, dan semua pihak yang berkepentingan dengan isu hak partisipasi anak dalam pembangunan.