Penerapan Interprofessional Collaboration Practice (IPCP) Pada Pelayanan Pasien Diabetes Melitus Tipe 2 di Rumah Sakit (preorder)

Gambar Produk Gambar Produk
Judul Buku : Penerapan Interprofessional Collaboration Practice (IPCP) Pada Pelayanan Pasien Diabetes Melitus Tipe 2 di Rumah Sakit (preorder)
Author : Siti Ma’rufah, dkk.
Publisher : UNS Press
Harga : Rp 0
ISBN : 978-602-397-904-2 / 978-602-397-905-9 (PDF)
Bulan / Tahun Terbit : November / 2023
Jumlah Halaman : 172 halaman
Panjang x Lebar Buku : 16 x 25 cm
Kertas : HVS (70 gsm) & PDF (Digital)

Sinopsis :
Diabetes melitus (DM) merupakan penyakt metabolik yang ditandai dengan hiperglikemia dan terjadi akibat kelainan sekresi insulin, kerja insulin, atau keduanya. DM menjadi penyakit epidemi di seluruh dunia dengan prevalensi secara global mencapai 425 juta pada tahun 2017. Komplikasi DM dapat meningkatkan morbiditas dan mortalitas, menurunkan produktivitas pasien, serta berdampak terhadap tingginya pembiayaan penyakit DM. Komplikasi DM dapat dicegah dengan kontrol glikemik yang optimal, namun di Indonesia target pencapaian kontrol glikemik masih belum bisa dicapai, sehingga penatalaksanaan secara komprehensif masih perlu ditingkatkan. Penatalaksanaan pada pasien DM bertujuan untuk meningkatkan kualitas hidup dan mengurangi risiko komplikasi akut, sehingga untuk mencapainya diperlukan pengendalian glukosa darah, tekanan darah, berat badan dan profil lipid melalui pengelolaan pasien secara komprehensif. Penatalaksanaan DMT2 terdiri dari 4 pilar yaitu edukasi, terapi nutrisi medis, terapi aktivitas fisik dan terapi farmakologis. Patient centered care dan homecare merupakan tipe perawatan yang dapat diimplementasikan pada pasien diabetes melitus (DM) dan terbukti dapat memperbaiki kontrol gula darah serta menimbulkan perubahan dalam kebiasaan perawatan diri. Perawatan yang berpusat pada pasien melibatkan penilaian tanda dan gejala klinis seseorang, pemikiran, ketakutan, preferensi, harapan dan konteks sosial, serta mempertimbangkan manfaat/risiko secara individual. Sementara itu, homecare bertujuan untuk mendidik pasien dan keluarganya tentang manajemen penyakit ini sehingga mereka dapat mengambil bagian aktif dalam merawat diri sendiri. Pemberian edukasi kepada pasien, keluarga, serta pendamping pasien (caregiver) menjadi komponen yang penting. Program edukasi untuk diabetes melitus harus komprehensif, mencakup berbagai aspek dari segi nutrisi, aktivitas fisik, penggunaan obat, pemantauan glukosa darah, dan strategi penanggulangan tantangan emosional yang terkait dengan hidup dengan penyakit kronis. Penatalaksanaan DM tipe 2 juga mencakup kolaborasi interprofesional berbagai bidang keahlian dan layanan kesehatan berupa tim multidisiplin yang terdiri dari dokter umum atau internis, endokrinolog, ahli diet, perawat diabetes, farmasis, dan kadang-kadang juga psikolog atau pekerja sosial. Tim ini bekerja bersama-sama untuk merancang dan melaksanakan rencana perawatan yang disesuaikan dengan kebutuhan pasien untuk menyediakan perawatan yang menyeluruh dan komprehensif. Setiap profesi harus mengetahui dan memahami perannya masing-masing untuk mencapai praktik kolaborasi yang baik. Buku ini membahas mengenai penerapan praktik kolaborasi interprofesional pada pelayanan pasien diabetes melitus tipe 2 di rumah sakit yang diharapkan dapat meningkatkan hasil kesehatan bagi pasien DM tipe 2 sekaligus meningkatkan kualitas hidup pasien secara umum.