Ikonografi Motif Parang dan Sido Batik Klasik Surakarta
Judul Buku : Ikonografi Motif Parang dan Sido Batik Klasik Surakarta
Author : Setyo Budi, Tiwi Bina, Afanti, & Sayid Mataram
Publisher : UNS Press
Harga : Rp 0
ISBN : 978-602-397-820-5 & 978-602-397-819-9 (PDF)
Bulan / Tahun Terbit : Mei / 2023
Jumlah Halaman : 77 halaman
Panjang x Lebar Buku : 14,8 x 21 cm
Kertas : HVS 60 gsm & PDF (Digital)
Sinopsis :
Simbolisme motif batik Parang dan variannya, jauh kaitannya dengan 'perang', melainkan justru sebagai pesan maknawi tentang hak dan tanggung-jawab seorang pemimpin atau entitas yang memiliki kewenangan dan kekuasaan. Dimana substansi dasar ornamentikanya justru pada abstraksi mlinjon (buah mlinjo atau so) sebagai simbol dari manajemen kekuatan dan keteraturan. Representasi motif batik klasik berbasis nama Sido (Sidoasih, Sidodadi, Sidomukti, Sidodrajat, Sidomulya, dan Sidoluhur) yang penuh dengan bermacam motif dalam bidang-bidang belah-ketupat atau jajaran-genjang ternyata bukan sekedar kerumitan estetika ornamentik, melainkan memiliki “pola baca” berdasar Sistem Mandala yang mengandung pesan-pesan kearifan dan keluhuran Budaya Jawa.
Author : Setyo Budi, Tiwi Bina, Afanti, & Sayid Mataram
Publisher : UNS Press
Harga : Rp 0
ISBN : 978-602-397-820-5 & 978-602-397-819-9 (PDF)
Bulan / Tahun Terbit : Mei / 2023
Jumlah Halaman : 77 halaman
Panjang x Lebar Buku : 14,8 x 21 cm
Kertas : HVS 60 gsm & PDF (Digital)
Sinopsis :
Simbolisme motif batik Parang dan variannya, jauh kaitannya dengan 'perang', melainkan justru sebagai pesan maknawi tentang hak dan tanggung-jawab seorang pemimpin atau entitas yang memiliki kewenangan dan kekuasaan. Dimana substansi dasar ornamentikanya justru pada abstraksi mlinjon (buah mlinjo atau so) sebagai simbol dari manajemen kekuatan dan keteraturan. Representasi motif batik klasik berbasis nama Sido (Sidoasih, Sidodadi, Sidomukti, Sidodrajat, Sidomulya, dan Sidoluhur) yang penuh dengan bermacam motif dalam bidang-bidang belah-ketupat atau jajaran-genjang ternyata bukan sekedar kerumitan estetika ornamentik, melainkan memiliki “pola baca” berdasar Sistem Mandala yang mengandung pesan-pesan kearifan dan keluhuran Budaya Jawa.
