Nilai Moral di Balik Tokoh Arjuna dan Buto Cakil Kajian Antropologis
Judul Buku : Nilai Moral di Balik Tokoh Arjuna dan Buto Cakil Kajian Antropologis
Author : Slamet Subiyantoro, dkk.
Publisher : UNS Press
Harga : Rp 0
ISBN : 978-602-397-766-6 (PDF)
Bulan / Tahun Terbit : Desember / 2022
Jumlah Halaman :162 halaman
Panjang x Lebar Buku : 16 x 25 cm
Kertas : PDF (Digital)
Sinopsis :
Cakil Arjuna sesungguhnya merupakan transformasi simbolik yang selalu hadir sebagaimana konsep keseimbangan dan keharmonisan dalam tradisi Jawa. Secara paras atau penampakan wajah, Arjuna dijelaskan sebagai satria memiliki kelebihan dalam hal daya tarik karena sifat keunggulannya sehingga bisa memikat para wanita. Salah satu yang membuat wanita-wanita dalam dunia perwayangan terpikat dengan sosok Arjuna adalah karena keelokan wajah yang dimilikinya. Arjuna dikenal dengan Lananging Jagad salah satunya karena ketampanan selain kesaktia yang dimiliki. Hal ini bertolak dengan penampakan paras dari Cakil yang memiliki struktur wajah yang tidak lazim, rahang bawahnya terlalu ke depan melewati bagian bibir atas, serta memiliki gigi-gigi yang runcing. Apa yang diperlihatkan dalam paras Arjuna dan Cakil sebagai nilai keseimbangan hidup di dunia yang tidak semuanya menarik namun tidak semuanya juga adalah buruk. Kedua memang merupakan sifat yang hadir terulang dalam kehidupan sehingga menjadi struktur dalam budaya Jawa.
Author : Slamet Subiyantoro, dkk.
Publisher : UNS Press
Harga : Rp 0
ISBN : 978-602-397-766-6 (PDF)
Bulan / Tahun Terbit : Desember / 2022
Jumlah Halaman :162 halaman
Panjang x Lebar Buku : 16 x 25 cm
Kertas : PDF (Digital)
Sinopsis :
Cakil Arjuna sesungguhnya merupakan transformasi simbolik yang selalu hadir sebagaimana konsep keseimbangan dan keharmonisan dalam tradisi Jawa. Secara paras atau penampakan wajah, Arjuna dijelaskan sebagai satria memiliki kelebihan dalam hal daya tarik karena sifat keunggulannya sehingga bisa memikat para wanita. Salah satu yang membuat wanita-wanita dalam dunia perwayangan terpikat dengan sosok Arjuna adalah karena keelokan wajah yang dimilikinya. Arjuna dikenal dengan Lananging Jagad salah satunya karena ketampanan selain kesaktia yang dimiliki. Hal ini bertolak dengan penampakan paras dari Cakil yang memiliki struktur wajah yang tidak lazim, rahang bawahnya terlalu ke depan melewati bagian bibir atas, serta memiliki gigi-gigi yang runcing. Apa yang diperlihatkan dalam paras Arjuna dan Cakil sebagai nilai keseimbangan hidup di dunia yang tidak semuanya menarik namun tidak semuanya juga adalah buruk. Kedua memang merupakan sifat yang hadir terulang dalam kehidupan sehingga menjadi struktur dalam budaya Jawa.