Estetika Paradoks Wayang Punakawan Dalam Telaah Tafsir Simbolik

Gambar Produk Gambar Produk
Judul Buku : Estetika Paradoks Wayang Punakawan Dalam Telaah Tafsir Simbolik (preorder)
Author : Slamet Subiyantoro & Mohamad Suharto.
Publisher : UNS Press
Harga : Rp 0
ISBN : 978-602-397-767-3 (PDF)
Bulan / Tahun Terbit : Desember / 2022
Jumlah Halaman :64 halaman
Panjang x Lebar Buku : 16 x 25 cm
Kertas : PDF (Digital)

Sinopsis :
Seiring dengan perkembangan zaman membuat generasi muda mulai melupakan bagian dari sejarah Indonesia, yaitu seni pertunjukan wayang. Indonesia memiliki bermacam-macam jenis wayang yang memiliki ciri khas tersendiri dalam penggambaran tokoh dan di setiap pertunjukkannya. Dalam senipertunjuksn wayang terdapat banyak sekali pelajaran atau nilai-nilai kehidupan yang dapat dijadikan rujukan. Oleh karena itu, wayang sudah seharusnya dilestarikan oleh generasi-generasi yang akan datang. Beberapa tokoh yang ada dalam pertunjukan wayang memiliki watak dan karakter yang beraneka ragam. Hal tersebut menggambarkan watak dan karakter dalam kehidupan bermasyarakat. Di antara tokoh-tokoh dalam pewayangan yang sangat digemari dan ditunggu-tunggu dalam setiap pertunjukan adalah Punakawan. Tokoh Punakawan yang terdiri dari Semar, Gareng, Petruk, dan Bagong sangat menggambarkan kondisi di masyarakat. Mereka memiliki bentuk fisik yang berbeda-beda. dari berbagai bentuk fisik tersebut memiliki makna simbolik yang menunjukan sifat dan karakter dalam tiap-tiap tokoh. Punakawan menjadi penasehat ketika seseorang dalam kesusahan, menjadi penyemangat dalam keputusasaan menjadi peredam amarah dalam keadaan emosi menjadi teman ketika kesepian menjadi penyembuh saat kesakitan serta menjadi penghibur saat dalam kesusahan. Sudah seharusnya para generasi muda mencontoh perilaku baik dari penggambaran tokoh Punakawan yang ada dalam seni pertunjukan wayang Jawa.