Tenun Ikat Troso
Judul Buku :Tenun Ikat Troso
Author : Sarwono
Publisher : UNS Press
Harga : Rp -
ISBN : 978-602-397-749-9
Bulan / Tahun Terbit : Desember / 2022
Jumlah Halaman : 63 halaman
Panjang x Lebar Buku : 16 x 25 cm
Kertas : HVS 70 gsm
Sinopsis :
Dengan perkembangan global, dalam hal ini isu hak kekayaan intelektual, yang menghendaki berlaku di Indonesia, namun hal ini ternyata tidak menguntungkan negara berkembang, seperti Indonesia. Khususnya dengan pengetahuan tradisional dengan berbagai bentuknya, yang merupakan kekayaan Indonesia, yang dieksploitasi oleh negara maju, tanpa memperhatikan kepentigan masyarakat. Kain tenun ikat merupakan hasil dari kerajinan tenun. Proses-proses pembuatannya menggunakan cara pengikatan pada benang yang akan ditenun. Dengan cara mengikat pada benang lusi atau benang pakan ataupun gabungan keduanya sesuai dengan rencana motifnya. Kemudian dicelupkan dalam zat warna dan di tenun, sehingga anyaman benang yang dihasilkan berupa kain bermotif. Menurut pendapat Jumaeri, tenun ikat adalah suatu kain tenun yang ragam hias atau motifnya diperoleh dengan cara ditenun. Dengan pengikatan benang baik benang lusi, pakan atau keduanya, maka benang yang diikat tersebut tak terkena zat warna dalam pencelupan. Sehingga apabila ikatan-ikatan tersebut dilepas, benang tetap seperti warna aslinya. Benang yang tadinya terikat, dalam kain tenun akan membentuk ragam hias atau motif, sedang bagian yang tidak diikat merupakan warna dasar kain (Jumaeri, 1977:8).
Author : Sarwono
Publisher : UNS Press
Harga : Rp -
ISBN : 978-602-397-749-9
Bulan / Tahun Terbit : Desember / 2022
Jumlah Halaman : 63 halaman
Panjang x Lebar Buku : 16 x 25 cm
Kertas : HVS 70 gsm
Sinopsis :
Dengan perkembangan global, dalam hal ini isu hak kekayaan intelektual, yang menghendaki berlaku di Indonesia, namun hal ini ternyata tidak menguntungkan negara berkembang, seperti Indonesia. Khususnya dengan pengetahuan tradisional dengan berbagai bentuknya, yang merupakan kekayaan Indonesia, yang dieksploitasi oleh negara maju, tanpa memperhatikan kepentigan masyarakat. Kain tenun ikat merupakan hasil dari kerajinan tenun. Proses-proses pembuatannya menggunakan cara pengikatan pada benang yang akan ditenun. Dengan cara mengikat pada benang lusi atau benang pakan ataupun gabungan keduanya sesuai dengan rencana motifnya. Kemudian dicelupkan dalam zat warna dan di tenun, sehingga anyaman benang yang dihasilkan berupa kain bermotif. Menurut pendapat Jumaeri, tenun ikat adalah suatu kain tenun yang ragam hias atau motifnya diperoleh dengan cara ditenun. Dengan pengikatan benang baik benang lusi, pakan atau keduanya, maka benang yang diikat tersebut tak terkena zat warna dalam pencelupan. Sehingga apabila ikatan-ikatan tersebut dilepas, benang tetap seperti warna aslinya. Benang yang tadinya terikat, dalam kain tenun akan membentuk ragam hias atau motif, sedang bagian yang tidak diikat merupakan warna dasar kain (Jumaeri, 1977:8).