Quo Vadis Disabilitas
Judul Buku : Quo Vadis Disabilitas (preorder)
Author : Ismi Dwi Astuti Nurhaeni
Publisher : UNS Press
Harga :
ISBN : 978-602-397-719-2
Bulan / Tahun Terbit : Oktober / 2022
Jumlah Halaman : 92 halaman
Panjang x Lebar Buku : 16 x 25 cm
Kertas : Digital (PDF)
Sinopsis :
Status Quo Disabilitas diibaratkan sebagai arah mendapatkan sesuatu yang semestinya diperoleh dan siapa yang akan memenuhinya. Dalam perkembangan dinamika masyarakat, kita banyak mengetahui berbagai aspek yang memarginalkan kelompok dengan disabilitas. Lalu, apa yang bisa dilakukan agar mereka ini dapat terlibat di berbagai hal dan tidak semakin tersingkir keberadaanya. Menyoal tentang disabilitas, erat kaitan dengan pemenuhan hak terhadap kelompok tersebut. Ada beberapa hal yang dapat digunakan sebagai mekanisme bagaimana memberikan kebutuhan bagi penyandang disabilitas. Persoalan keterbatasan baik secara fisik maupun psikis seringkali menjadi faktor yang diduga menghambat mereka dalam aktivitas dan produktivitas. Nyatanya, beberapa contoh kontribusi mereka pada pembahasan sebelumnya mematahkan stigma tersebut bahwa kelompok disabilitas ini tidak mampu beradaptasi dan berdaya guna. Mereka dapat menjadi sosok yang inovatif dan inspiratif bahkan mendunia. Disabilitas memang menjadi kekurangan pada salah satu kesempurnaan tubuh, akan tetapi bukan berarti mereka dengan kekurangan tersebut tidak memiliki resistensi untuk memberikan sumbangsih pada kehidupan. Dengan buku Quo Vadis Disabilitas ini diharapkan dapat menjadi perspektif baru bagi pembaca terkait Disabilitas, Hak, dan Kebijakan-kebijakan yang melindungi mereka.
Author : Ismi Dwi Astuti Nurhaeni
Publisher : UNS Press
Harga :
ISBN : 978-602-397-719-2
Bulan / Tahun Terbit : Oktober / 2022
Jumlah Halaman : 92 halaman
Panjang x Lebar Buku : 16 x 25 cm
Kertas : Digital (PDF)
Sinopsis :
Status Quo Disabilitas diibaratkan sebagai arah mendapatkan sesuatu yang semestinya diperoleh dan siapa yang akan memenuhinya. Dalam perkembangan dinamika masyarakat, kita banyak mengetahui berbagai aspek yang memarginalkan kelompok dengan disabilitas. Lalu, apa yang bisa dilakukan agar mereka ini dapat terlibat di berbagai hal dan tidak semakin tersingkir keberadaanya. Menyoal tentang disabilitas, erat kaitan dengan pemenuhan hak terhadap kelompok tersebut. Ada beberapa hal yang dapat digunakan sebagai mekanisme bagaimana memberikan kebutuhan bagi penyandang disabilitas. Persoalan keterbatasan baik secara fisik maupun psikis seringkali menjadi faktor yang diduga menghambat mereka dalam aktivitas dan produktivitas. Nyatanya, beberapa contoh kontribusi mereka pada pembahasan sebelumnya mematahkan stigma tersebut bahwa kelompok disabilitas ini tidak mampu beradaptasi dan berdaya guna. Mereka dapat menjadi sosok yang inovatif dan inspiratif bahkan mendunia. Disabilitas memang menjadi kekurangan pada salah satu kesempurnaan tubuh, akan tetapi bukan berarti mereka dengan kekurangan tersebut tidak memiliki resistensi untuk memberikan sumbangsih pada kehidupan. Dengan buku Quo Vadis Disabilitas ini diharapkan dapat menjadi perspektif baru bagi pembaca terkait Disabilitas, Hak, dan Kebijakan-kebijakan yang melindungi mereka.
